All about technology

BTemplates.com

Business

sitesensei. Powered by Blogger.

Wikipedia

Search results

Looped Slider

Social

Ads Inside Post

Featured post

Cara memasang musik di blog

Tutorial di bawah ini sangat cocok untuk anda yang ingin beda blog nya dari yang lain , mari di simak dan ikuti langkah langkahnya no b...

Total Pageviews

Find Us On Facebook

Subscribe Here

Navigation-Menus (Do Not Edit Here!)

Gallery

Random Posts

Pages

Social Share

Flickr

Sponsor

Recent comments

Footer Widget 3

Footer Widget 1

Sample Text

Author

My photo
saya adalah saya bukan dia dan juga mereka

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers

Technology

Footer Widget 2

Translate

Advertisement

Breaking News

Events

Gagdet

Recent

Recent Comments

Gallery

Sports

Popular Posts

Popular Posts

05 October 2016

Sistem Kelistrikan Pusat Data


oke langsung saja kita bahas tentang kelistrikan pada pusat data , saya tidak akan menjelaskan apa itu pusat data , karna sudah saya tulis sebelumnya di blog saya ini , baca dan resapi , no baper no waper no wonder
  • pendefinisian perangkat listrik  yang di butuhkan 

Setelah melakukan pendefinisian kebutuhan listrik maka langkah selanjutnya adalah menentukan perangkat listrik apa saja yang akan dipakai dengan memanfaatkan hasil kebutuhan listrik total. Perencanaan perangkat listrik yang dibutuhkan melihat ke-4 pertimbangan umum yang dijelaskan sebelumnya. Sertakan pendefinisian perangkat keamanan untuk sistem listrik dari mulai pengamanan fisik sampai non-fisik, contoh sistem pengamanan untuk sistem listrik antara lain adalah sistem EPO (Emergency Power Off).

  • Implementasi Perangkat Listrik pada Pusat Data
Implementasi sebaiknya dilakukan secara paralel, karena sistem listrik telah dirancang secara moduler, sehingga akan lebih cepat dan mudah. Implementasi akan meliputi seluruh perangkat listrik dan pengkabelan yang digunakan termasuk juga implementasi perangkat keamanan listrik, pelabelan dan dokumentasi, serta redundansi dari sistem listrik. Redundansi sistem listrik mengandung konsep n+1, dimana n adalah jumlah sistem atau item yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan operasional spesifik, yang berarti bahwa kegagalan terhadap sistem tunggal dapat ditolerir
  • pemeliharaan 
Tahap implementasi bukan akhir dari pembangunan sistem listrik pada pusat data, siklus selanjutnya adalah pemeliharaan terhadap sistem listrik yang sudah dibuat. Siklus akan berputar terus ketika ada perubahan atau penambahan baru. Ketentuan-ketentuan perencanaan sistem listrik pusat data diberikan dalam bentuk tabel checklist pada bagian perancangan
  • pemilihan power dc dan ac

distribusi power pada pusat data untuk perangkat IT pada pusat data atau ruang jaringan dapat menggunakan power ac atau dc ,namun pada implementasi nya pengguna distribusi power di dominasi oleh ac. power ac di distribusikan pada tegangan lokal 120v, 208v,atau 230 v sedangkan untuk power dc di distribusikan padasetandar tegangan telekomunikasi yaitu sebesar 480 v

  • standby poer dan sistem epo

Sistem listrik yang berperan sebagai standby power pada DC merupakan sumber
tenaga back-up-an ketika sistem listrik utama mengalami kegagalan. Standby power yang dibuat mempertimbangkan 3 aspek yaitu redundansi, kesederhanaan, dan  biaya
Berbagai perangkat terkait dengan standby powerpada pusat data antara lain adalah:
1.              Baterai
2.              Generator
3.              Lampu penanda (monitoring lights)
4.    UPS (Capacity, Isolated redundant, parallel redundant (N+1), distributed redundant, system-plussystem/ 2N, 2N+1), konfigurasi UPS berdasarkan biaya dan availabilitasnya dilihat pada tabel berikut:



  • Sistem Emergency Power Off (EPO)
Emergency Power Off (EPO) adalah mekanisme keamanan yang bertujuan untuk menurunkan power sekumpulan perangkat listrik atau keseluruhan ruangan pada keadaan darurat, untuk melindungi personel dan fasilitas lainnya. Situasi yang memungkinkan terjadinya aktivasi EPO adalah kebakaran atau kebanjiran. 

  • Pelabelan dan Dokumentasi
Sistem listrik pada DC tanpa pelabelan dan dokumentasi yang baik akan dapat membahayakan user DC karena kabel-kabel pada DC bisa saja bertegangan sangat tinggi. Oleh karenanya, maka diterapkan sistem pelabelan dan dokumentasi yang baik untuk sebuah DC. Kriteria yang harus dipenuhi untuk pelabelan dan dokumentasi adalah jelas, konsisten, tidak membingungkan dan up-to-date. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada bagian perancangan

  • instalasi dan grounding

Instalasi adalah tata cara pemasangan jaringan kelistrikan dengan memenuhi standar baku PLN (dalam hal ini diameter kabel, jenis kabel, dll). Instalasi kabel ke tiap catuan daya harus terdiri dari 3 (tiga kabel):
1.  Phasa (tegangan AC)
2.  Netral (ground dari PLN)
3.  Ground (kabel yang ada di lokasi meteran PLN)
Instalasi listrik yang baik dapat menghindarkan kemungkinan fatal yang mungkin terjadi terhadap rusaknya peralatan atau bahkan jiwa manusia apabila terjadi hubungan singkat pada salah satu peralatan.

Grounding adalah sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir, arus listrik yang tidak diinginkan sehingga membahayakan perangkat server, jaringan dan perangkat lainnya. Standar grounding untuk pusat data tercantum dalam beberapa dokumen antara lain: TIA- 942, J-STD-607-A-2002 dan IEEE Std 1100 (IEEE Emerald Book), IEEE Recommended Practice for Powering and Grounding Electronic Equipment.

semoga bermanfaat , terimakasih......

Pemilihan lokasi pusat data



pernahkah anda membayangakan jika proyek anda musnah begitu saja hanya karena hal hal spele , nah baik semoga itu tidak akan terjadi ya kawan , saya akan jelaskan sedikit bagaimana pentingnya dalam pemilihan sebuah lokasi , entah itu proyek apapun , tapi kali ini saya akan menjelaskan tentang yang namanya pusat data silahkan baca dan resapi no baper no waper no wonder wkwk...!

Pusat Data harus lebih baik dan  mengikuti perkembangan jaman. Kebutuhan terhadap      scalability, flexibility, dan high availability dapat disimpulkan sebagai berikut :
       Scalability
Pusat Data harus mendukung proses pengolahan data dengan cepat dan perkembangan teknologi tanpa perubahan yang drastis.
       Flexibility
Pusat Data harus mendukung layanan terbaru tanpa mengubah infrastruktur jaringan.
       High availability
Pusat Data tidak bersifat single point of failure dan mampu memprediksi uptime jika terjadi kegagalan perangkat keras.


Pemilihan lokasi pusat data 

Fungsi pusat data dalam perkembangan teknologi terutama yang ada kaitannya dengan teknologi dunia cyber atau internet maupun komunikasi yang menggunakan perangkat lunak pendukung guna mempermudah proses pengoperasian maupun penggunaannya.

Khusus untuk pusat data tentunya dibutuhkan tempat dan ruang yang cukup luas sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas yang akan digunakan. Pemilihan tempat untuk pusat data tidak bisa sembarangan, minimal harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan tertentu, beserta syarat-syarat yang harus dipenuhi. Standardisasi dalam menyiapkan tempat untuk pusat data

       Perhatikan suhu ruang pada tempat penyimpanan perangkat pusat data. Dalam hal ini biasanya ruangan tersebut akan dijaga pada suhu tertentu, agar bisa menjaga keseimbangan kinerja perangkat keras dan perangkat lunak sehingga tidak mengeluarkan suhu panas akibat penggunaan dalam jangka waktu yang cukup lama.

       Lakukan pengontrolan maupun pengecekan secara berkala pada setiap perangkat yang ada, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam hal ini ada baiknya jika dari semua perangkat yang ada mempunyai backup yang bisa disiapkan jika ada kehilangan atau penghapusan data dan sebagainya secara tidak sengaja.


       Yang tidak kalah penting adalah pemilihan lokasi atau daerah yang letaknya harus berada pada Geografis yang aman, atau bukan pada titik gempa dan sejenisnya. sehingga keamanan dan segala antisipasi yang ada bisa disesuaikan serta dimaksimalkan. Setidaknya hal tersebut bisa meminimalisasi dari segala kerusakan dan kehancuran pada sistem yang sedang berjalan, maupun untuk perangkat hardware dan software yang digunakan oleh pusat data center indonesia.